Mitos Kuntilanak

Posted in Tak Berkategori with tags on Januari 31, 2008 by melintasbatas

          Kuntilanak adalah jiwa yang telah dikuasai oleh kekuatan dari bangsa jin yang memanfaatkan rasa penasaran dari jiwa seseorang yang telah berpulang roh-nya. Biasanya yang menjadi kuntilanak adalah perempuan yang meninggal dalam keadaan putus harapan, seperti : bunuh diri karena sesuatu hal, diperkosa, melahirkan dan keguguran.
          Golongan terbesar yang biasanya dikuasai oleh kekuatan bangsa jin tadi adalah perempuan perempuan yang meninggal saat dalam keadaan hamil, kenapa? Karena jiwa perempuan tersebut sangat dipenuhi pengharapan, seakan jiwa mereka tidak menerima keadaan yang terjadi pada roh-nya. Jadi tidak benar jika dikatakan ada kuntilanak yang berjenis kelamin laki-laki.
          Dalam keadaan seperti itu jiwa perempuan tersebut mudah dikuasai oleh golongan jin yang berusahamengganggu manusia dengan memanfaatkan wujud dari perempuan yang meninggal. Kenapa bangsa kuntilanak suka dengan perempuan hamil dan bayi yang baru lahir? Karena menurut mereka janin yang berada didalam kandungan sangat beraroma wangi, sehingga mengundang bangsa kuntilanak untuk mendekat.
          Wujud yang paling disukai oleh bangsa kuntilanak adalah anak ayam yang berukuran sekepalan tangan orang dewasa. Untuk membedakannya biasanya anak ayam itu muncul pada malam hari saat terjadi perbedaan suhu sampai titik yang agak lembab. Yang menjadi cirri utama adalah anak ayam itu dapat terbang seperti burung dan selalu menciap dengan suara yang nyaring. Jika keluarga dari siperempuan hamil lengah maka kuntilanak akan masuk kedalam rumah. Biasanya ia akan mendekati siperempuan hamil dan mengusap bagian perut siperempuan yang sedang hamil.
          Bila terjadi hal seperti ini maka perempuan hamil akan merasakan nyeri bahkan dapat menimbulkan pendarahan yang dapat mengakibatkan keguguran kandungannya.
Kenapa ini bisa terjadi? Kuntilanak memiliki energi negative yang dengan sendirinya masuk kedalam kandungan siperempuan hamil itu. Perlu diketahui bahwa perempuan hamil tidak dianjurkan keluar rumah saat dalam keadaan gelisah, gundah atau banyak pikiran, terutama pada malam hari. Kenapa? Orang yang sedang gundah lebih mudah dipengaruhi atau mudah menjadi sarana dari bangsa kuntilanak.
          Tidak benar jika dikatakan bahwa bangsa kuntilanak takut akan gunting ataupun bangle serta ajimat-ajimat lainnya, sesungguhnya yang sangat ditakuti oleh bangsa kuntilanak adalah do’a-do’a yang terucap dari perempuan yang sedang hamil ataupun suaminya.
          Untuk diingat, sebaiknya jika suami dari perempuan hamil pulang dari berpergian dimalam hari jangan pernah lupa untuk membaca do’a – do’a sebelum masuk ke dalam rumah, jika ada suara–suara aneh sebelum membuka pintu rumah biasakanlah berdoa terlebih dahulu agar bangsa kuntilanak tidak bisa masuk kedalam rumah dan mengganggu.

Bersahabat dengan Wujud Gaib

Posted in Tak Berkategori with tags , on Januari 31, 2008 by melintasbatas

          Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, diberikan kelengkapan segalanya oleh Allah, yang paling membedakan manusia dari mahluk lain adalah manusia diberikan hak untuk hidup di bumi ini serta menggunakan apapun yang ada di bumi ini sesuai kebutuhannya. Banyak sudah cerita dari mulut ke mulut tentang persahabatan antara manusia dengan bangsa gaib, banyak juga terdengar bahwa akhir dari persahabatan itu menjadi tidak baik. Persahabatan antara manusia dan mahluk gaib dapat dikategorikan kedalam dua bagian:
     – Manusia yang menginginkan
     – Gaib yang menginginkan
          Pernah suatu hari kami melakukan sholat fardhu Ashar di sebuah mesjid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, saat itu kami sedikit terkejut ketika seorang laki-laki berusia 35 tahunan melintas di sebelah kiri kami, dalam pandangan lain kami melihat berbondong-bondong mahluk dari golongan jin yang akan sholat bersamanya. Setelah “mereka” melakukan sholat, kami mendapatkan jawaban dari salah seorang diantara “mereka” bahwa laki-laki tersebut sering sekali melakukan sholat malam sehingga “mereka” berkeinginan untuk menjadi sahabat laki-laki itu. Persahabatan seperti ini tidak membahayakan si manusia karena ia memiliki kekuatan yang besar dan selalu akan menjadi benteng bagi dirinya, yaitu ikhlas. Sesungguhnya si manusia tidak pernah mengundang kehadiran wujud-wujud gaib yang bersahabat dengannya.
          Jenis persahabatan lainnya adalah si manusia yang terlalu mendambakan bersahabat dengan gaib. Dengan berbagai cara si manusia mengundang kehadiran sang mahluk gaib, dari doa-doa pemikat bahkan tidak jarang yang melakukan dengan cara memberi “sesajian”. Persahabatan seperti ini sangat beresiko tinggi karena dengan mudahnya sang wujud gaib memperdaya si manusia karena gaib tersebut merasa dibutuhkan. Sudah dapat dipasstikan gaib tersebut akan meminta timbal-balik. Jika permintaan si mahluk gaib tidak terpenuhi maka mahluk gaib tersebut akan berusaha mencelakai diri si manusia ataupun keluarganya.
          Perlu kita ketahui bersama bahwa mahluk-mahluk gaib bukanlah sarana untuk mencapai keinginan kita, biarkanlah persahabatan itu berjalan apa adanya. Berpikirlah positif, jika kita berharap kebaikan untuk sahabat kita, sudah tentu sahabat kitapun mengharapkan kebaikan juga untuk kita.

Terperangkap Pesugihan

Posted in Tak Berkategori with tags on Januari 31, 2008 by melintasbatas

          Pesugihan adalah tindakan mencari kekayaan dengan jalan yang tidak “biasa”. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan manusiapun berkembang, manusia-manusia yang terlalu ingin memiliki dunia dan berhati sempit dapat saja terjebak ke dalam ritual “pesugihan”.
          Mungkin kita pernah mendengar dari teman ataupun sanak saudara kita tentang “tumbal” dalam “pesugihan”. Tumbal dapat diartikan dengan korban, korban ini merupakan syarat dari pesugihan itu sendiri. Tumbal bisa dari keluarga si”pemuja harta” ataupun orang lain yang sengaja dikorbankan, mungkin kalau boleh kita artikan tumbal itu sama dengan ongkos untuk pencapaian keinginan dari si”pemuja harta”.
          Jangan mudah terkecoh dengan iklan-iklan di koran ataupun media cetak lainnya yang mengumbar solusi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, seperti: “ Pesugihan Tanpa Tumbal” ataupun “Pesugihan Tumbal Beras”. Perlu ditekankan di sini bahwa semua hal yang didapat lewat perjanjian dengan “penghuni alam gaib” tidaklah diberikan dengan cuma-cuma.
          Untuk jenis pesugihan tertentu yang mungkin disesuaikan dengan perkembangan jaman, tumbal itu belum terlihat dalam kurun waktu yang singkat, biasanya tumbal baru terlihat pada generasi selanjutnya dari si “pemuja harta”. Sebagai contoh: dahulu kakeknya atau ayahnya sangat kaya karena pesugihan, sekarang anak atau cucunya untuk makan sehari-hari saja susahnya bukan main.
          Jadikanlah agama sebagai rambu-rambu untuk segala tindak-tanduk kita dalam kehidupan, mari kita lebih berhati-hati sebab iblis berlomba-lomba untuk mengumpulkan pengikut sebanyak-banyaknya sampai akhir jaman. Ingatlah, tidak akan ada seorangpun yang terlibat pesugihan bisa merasakan kebahagiaan di hatinya.